BAB I
PENGERTIAN TASHRIF
PENGERTIAN TASHRIF
Tashrif : Perubahan bentuk suatu kata dari bentuk satu kebentuk yang lainya untuk mendapat makna yang dikehendaki.
Tashrif dibagi dua :
Tashrif Istilahi: Perubahan kata fiil dari bentuk madhi kebentuk mudhari’, dari bentuk mudhari’ kebentuk masdar sampai kebentuk isim alat (perubahan kata yang berhubungan dengan waktu)
Dalam tashrif istilahi ada duapuluh dua (22) wazan berasal dari:
Fiil tiga Huruf
Fiil yang tergolong tiga huruf asli:
Ada enam wazan:
Fiil yang tergolong tiga huruf asli ditambah satu huruf:
Ada tiga wazan
Fiil yang tergolong tiga huruf asli ditambah dua huruf:
Ada lima wazan:
Fiil yang tergolong tiga huruf asli ditambah tiga huruf:
Ada lima wazan:
Fiil Empat Huruf
Fiil yang tergolong empat huruf asli:
Ada satu wazan:
Fiil yang tergolong empat huruf asli ditambah satu huruf:
Ada satu wazan:
Fiil yang tergolong empat huruf asli ditambah dua huruf:
Ada dua wazan:
Tashrif Lughawi: Perubahan suatu kata baik isim atau fiil dengan memperhatikan perubahan dari:
- Bentuk mufrod ke tastniyah dan jamaknya
- Bentuk ghaib atau ghaibahnya
- Bentuk mukhotob atau mukhotobahnya
- Bentuk mudzakkar atau muannastnya
- Bentuk mutakallim wahdah atau maal ghair
BAB II
ISTILAH-ISTILAH PENTING
ISTILAH-ISTILAH PENTING
1. WAZAN: Kata yang dijadikan dari huruf ( ف ) ( ع) dan ( ل )
Ada dua:
فَعَلَ : fiil tsulatsi (fiil yang huruf asalnya tiga)
فَعْلَلَ : fiil rubai (fiil yang huruf asalnya empat)
2. MAUZUN: Setiap kata yang ditimbang dengan wazan untuk mengetahui huruf asal, huruf tambahan dan harokatnya.
Contoh : نَصَرَ
Mauzun نَصَرَ jika ditimbang dengan wazan Maka :
Huruf ن : Diistilahkan dengan Fak fiil
Huruf ص : Diistilahkan dengan Ain fiil
Huruf ر : Diistilahkan dengan Lam fiil
3. Muthobaqoh : Setiap kata yang terdapat pada Kitab Amstilah Attashrifiyah (selain wazan) yang dianggap cukup bila menghafalkan muthobaqoh tersebut sebagai rumus tanpa harus menghafal semua kata dalam kamus.
4. Fiil Mutasharrif dan Fiil Jamid :
Fiil Mutashorrif adalah : Fiil yang dapat ditashrif ( dirubah )
Contoh : نَصَرَ = Menolong
Fiil Jamid adalah : Fiil yang yang tidak dapat ditashrif ( dirubah )
Contoh : لَيْسَ = Tidak ada
5. Fiil Ma’lum dan Fiil Majhul :
Fiil Ma’lum adalah : Kata kerja aktif ( disertai fa’il )
Contoh : نَصَرَعَمْرٌو زَيْدًا = Umar menolong Zaid
Fiil Majhul adalah : Kata kerja pasif ( tidak disertai fa’il )
Cara pembuatan fiil ma’lum menjadi fiil majhul adalah :
Ø Fiil Madhi : Harokat dlommah huruf awalnya dan harokat kasroh huruf sebelum huruf akhir
Contoh : نُصِرَ زَيْدٌ = Zaid sudah ditolong
Ø Fiil Mudhari’: Harokat dlommah huruf awalnya dan harokat fathah huruf sebelum akhir.
Contoh : يُنْصَرُ زَيْدٌ = Zaid sedang ditolong
6. Isim Mustaq dan Isim Jamid :
Isim Mustaq adalah : Isim yang berasal dari fiil
Contoh : عِلْمٌ = Ilmu. Berasal dari kata : عَلِمَ = Mengetahui
Isim Jamid adalah : Isim yang tidak berasal dari fiil
Contoh : زَيْدٌ = Zaid ( Nama seorang laki-laki )
7. Idghom adalah : Memasukkan huruf satu ke huruf lain yang sejenis.
Contoh : مَدَّ asalnya مَدَدَ = Memanjangkan.
8. Pembagian Huruf Hijaiyah :
Huruf Hijaiyah dibagi dua :
Huruf Illat ( penyakit ) : Alif ( ا ), Wawu ( و ) dan yak ( ي )
Huruf Sohih ( sehat ) : Selain ketiga huruf diatas.
9. Perbedaan huruf Alif ( ا ) dan huruf Hamzah ( أ ):
Huruf Alif ( ا ) : Tidak dapat menerima harokat.
Ada dua :
- Alif Tegak Contoh : لاَ
- Alif Bengkok Contoh : عَلَى
Huruf Hamzah ( أ ): Dapat menerima harokat.
Ada dua :
- Hamzah Wasol : Berharokat bila tidak bersambung dengan kalimat lain.
Contoh : أَللَّهُ
- Hamzah Qoth’i : Selalu berharokat :
Contoh : أَحَدٌ
BAB III
BINAK
BINAK
Binak: Bentuk kata yang ditinjau dari segi jenis hurufnya dan tata letak huruf itu sendiri.
Binak dibagi dua :
I. Binak Sahih : Suatu fiil yang huruf asalnya tidak mengandung huruf illat ( ا / و / ي ) atau tad’if ( dobel huruf yang sejenis ) dan Hamzah.
II. Binak Ghairu Sahih : Suatu fiil yang salah satu huruf asalnya berupa huruf illat / tad’if / hamzah.
Binak Ghairu Sahih dibagi tiga :
7. Mudhaaf : Fiil yang Ain Fiil dan Lam Fiilnya berupa huruf yang sejenis.
Contoh : مَدَّ asalnya مَدَدَ
8. Mahmuz : Fiil yang mengandung huruf hamzah.
Ada tiga :
a. Mahmuz Fa’i : Bila hamzah ada di fak fiil Contoh : أَخَدَ
Mahmuz Aini : Bila hamzah ada di Ain fiil Contoh : سَأَلَ
Mahmuz Lami : Bila hamzah ada di Lam fiil Contoh : نَشَأَ
9. Mu’tal : Fiil yang ada huruf illatnya.
Ada tiga :
b. Mitsal : Fak fiilnya berupa huruf illat. Ada dua
Ø Mitsal wawi : Fak fiilnya berupa huruf wawu.
Contoh :وَعَدَ
Ø Mitsal ya’i : Fak fiilnya berupa huruf yak.
Contoh : يَسَرَ
c. Ajwaf : Ain fiilnya berupa huruf illat. Ada dua :
Ø Ajwaf wawi : Ain fiilnya berupa huruf wawi.
Contoh : قَالَ asalnya قَوَلَ
Ø Ajwaf ya’i : Ain fiilnya berupa huruf ya’i.
Contoh : بَاعَ asalnya بَيَعَ
d. Naqis : Lam fiilnya berupa huruf illat. Ada dua :
Ø Naqis wawi : Lam fiilnya berupa huruf wawu.
Contoh : غَزَا asalnya غَزَوَ
Ø Naqis ya’i : Lam fiilnya berupa huruf yak.
Contoh : سَرَا asalnya سَرَيَ
10. Lafif : Setiap fiil yang mengandung dua huruf illat. Ada dua :
a. Lafif Mafruq : Fak fiil dan lam fiilnya berupa huruf illat. Contoh : وَقَى
b. Lafif Maqrun : Ain fiil dan lam fiilnya berupa huruf illat. Contoh : شَوَى
SKEMA BINAK
Sahih
Mudhaaf Contoh : مَدَّ
Mahmuz Fa’i Contoh : أَخَدَ
Mahmuz Mahmuz Aini Contoh : سَأَلَ
Mahmuz Lami Contoh : نَشَأَ
Ghairu Sahih
Mitsal Mitsal wawi Contoh :وَعَدَ
Mitsal ya’i Contoh : يَسَرَ
Mu’tal Ajwaf Ajwaf wawi Contoh : قَالَ
Ajwaf ya’i Contoh : بَاعَ
Naqis Naqis wawi : Contoh : غَزَا
Naqis ya’i : Contoh : سَرَا
Lafif Lafif Mafruq Contoh : وَقَى
Lafif Maqrun Contoh : شَوَى
BAB IV
SIGHOT
SIGHOT
Sighot : Bentuk kata yang ditinjau dari segi maknanya.
Sighot ada sebelas termasuk isim dlomir dan isim isyaroh :
1. Fiil Madhi : Kata kerja yang menunjukkan waktu lampau.
Contoh : فَعَلَ = Sudah bekerja.
2. Fiil Mudlorik : Kata kerja yang menunjukkan waktu sedang/akan datang.
Contoh : يَفْعُلُ = Sedang/akan bekerja.
3. Isim Masdar : Kata benda yang menunjukkan arti pekerjaan ( Kata kerja yang dibendakan )
Contoh : فَعْلاً = Pekerjaan.
4. Isim Dlomir : Kata pengganti
Dibagi dua :
Mustatir : Tersimpan.
Contoh : فَعَلَ Pada kata tersebut menyimpan dlomir هُوَ
Baris : Jelas. Ada dua :
- Muttasil : Bersambung. Contoh : نَصَرْتُ
- Munfasil : Berpisah. Contoh : هُوَ
5. Isim Fail : Kata benda yang menunjukkan pelaku pekerjaan.
Contoh : فَاعِلٌ = Orang yang bekerja.
6. Isim Isyaroh : Kata benda yang berfungsi sebagai kata petunjuk.
Contoh : ذَاكَ = Itu
7. Isim Maf’ul : Kata benda yang menunjukkan sesuatu yang dikerjakan.
Contoh : مَفْعُوْلٌ = Sesuatu yang dikerjakan.
8. Fiil Amar : Kata kerja yang menunjukkan arti perintah.
Contoh : أُفْعُلْ = Kerjakanlah.
9. Fiil Nahi : Kata kerja yang menunjukkan arti larangan.
Contoh : لاَ تَفْعُلْ = Jangan bekerja.
10. Isim Zaman : Kata benda sebagai keterangan waktu.
Contoh : مَفْعَلٌ = Waktunya bekerja.
11. Isim Makan : Kata benda sebagai keterangan tempat.
Contoh : مَفْعَلٌ = Tempat bekerja.
12. Isim Alat : Kata benda yang berarti alat bekerja.
Contoh : مِفْعَلٌ = Alat pekerjaan.
SKEMA SIGHAT
Fiil Madhi Con: فَعَلَ
Fiil Mudlorik Con: يَفْعُلُ
Isim Masdar Con: فَعْلاً
Isim Dlomir Mustatir Con: فَعَلَ menyimpan dlomir هُوَ
Baris : Muttasil Con: نَصَرْتُ
Munfasil: Con: هُوَ
Isim Fail Contoh : فَاعِلٌ
Isim Isyaroh Contoh : ذَاكَ
Isim Maf’ul Contoh : مَفْعُوْلٌ
Fiil Amar Contoh : أُفْعُلْ
Fiil Nahi Contoh : لاَ تَفْعُلْ
Isim Zaman Contoh : مَفْعَلٌ
Isim Makan Contoh : مَفْعَلٌ
Isim Alat Contoh : مِفْعَلٌ
BAB V
FUNGSI-FUNGSI PENAMBAHAN HURUF
FUNGSI-FUNGSI PENAMBAHAN HURUF
I. TIGA HURUF TIDAK MENDAPAT TAMBAHAN
Pada bab ini ada enam ( 6 ) Wazan :
1. يَفْعُلُ - فَعَلَ : Fathah pada ain fiilnya fiil madhi dan dlommah pada ain fiilnya fiil mudhari’ ( ضَمٍّ - فَتْحُ )
2. يَفْعِلُ - فَعَلَ : Fathah pada ain fiilnya fiil madhi dan kasroh pada ain fiilnya fiil mudhari’ ( كَسْرٍ - فَتْحُ )
3. يَفْعَلُ - فَعَلَ : Fathah pada ain fiilnya fiil madhi dan fathah pada ain fiilnya fiil mudhari’ ( فَتْحَتَانِ )
4. يَفْعَلُ - فَعِلَ : Kasroh pada ain fiilnya fiil madhi dan dlommah pada ain fiilnya fiil mudhari’ ( فَتْحٍ - كَسْرُ )
5. يَفْعُلُ - فَعُلَ : Dlommah pada ain fiilnya fiil madhi dan dlommah pada ain fiilnya fiil mudhari’ ( ضَمٍّ - ضَمُّ )
6. يَفْعِلُ - فَعِلَ : Kasroh pada ain fiilnya fiil madhi dan kasroh pada ain fiilnya fiil mudhari’ ( كَسْرَتَانِ )
II. TIGA HURUF DITAMBAH SATU HURUF
Pada bab ini ada tiga ( 3 ) Wazan :
1. فَعَّلَ = Ditambah huruf ain ( ع ) Pada ain fiilnya ( Tasydid )
Fungsi utamanya:
لِتَعْدِيَّةِ = Membutuhkan maf’ul bih.
Contoh : فَرَّحَ زَيْدٌ عَمْرًا = Zaid membahagiakan Umar.
2. فَاعَلَ : Ditambah huruf alif ( ا )
Fungsi utamanya:
لِلْمُشَرَكَةِ بَيْنَ الثْنَيْنِ = Fail dan maf’ul saling bersekutu.
Contoh : ضَارَبَ زَيْدٌ عَمْرًا = Zaid dan Umar saling memukul.
3. أَفْعَلَ = Ditambah huruf hamzah qoth’i ( أ )
Fungsi utamanya:
لِلتَّعْدِيَةِ = Membutuhkan maf’ul bih.
Contoh : أَكْرَمْتُ زَيْدًا = Saya memuliakan Zaid.
III. TIGA HURUF DITAMBAH DUA HURUF
Pada bab ini ada lima ( 5 ) wazan :
1. تَفَاعَلَ = Ditambah huruf tak (ت ) dan hurf alif ( ا )
Fungsi utamanya:
لِلْمُشَارَكَةِ بَيْنَ اثْنَيْنِ فَأَكْثَرَ = Persekutuan dua orang atau lebih
Contoh := تَصَلَحَ الْقَوْمُ Kaum itu saling berdamai
2. تَفَعَّلَ= Ditambah huuf tak ( ت ) dan huruf ain ( ع)
Fungsi utamanya:
لِمُطَوَعَتِ فَعَّلَ= Akibat dari wazan فَعَّلَ
Contoh : كَسَّرْتُ الزُّجَاجَ فَتَكَسَّرَ = Saya memecah kaca. Maka pecahlah kaca itu
3. إِ فْتَعَلَ = Ditamdah Huruf hamzah ( أ ) dan huruf tak ( ت )
Fungsi utamanya:
لِمُطَوَعَتِ "فَعَلَ"= Akibat dari wazan "فَعَلَ"
Contoh : جَمَعْتُ الإِبِلَ فَاجْتَمَعَ = Aku kumpulkan unta itu. Maka berkumpullah
4. إِنْفَعَلَ= Ditambah huruf hamzah ( إ ) dan huruf nun ( ن )
Fungsi utamanya:
لِمُطَوَعَتِ "فَعَلَ"= Akibat dari wazan "فَعَلَ"
Contoh : كَسَّرْتُ الزُّجَاجَ فَانْكَسَرَ = Saya memecah kaca. Maka pecahlah
5. أَفْعَلَّ= Ditambah huruf hamzah washol ( أ ) dan lam ( ل )
Fungsi utamanya:
لِلدِّلاَلَةِ عَلَى الدُّخُوْلِ فِى الصِّفَةِ= Menunjukkan masuknya fail pada suatu sifat
Contoh : أَحْمَرَّ الْبُسْرُ = Buah kurma itu telah memerah
IV. TIGA HURUF DITAMBAH TIGA HURUF
Pada bab ini ada empat ( 4 ) wazan :
1. إِسْتَفْعَلَ= Ditambah huruf hamzah wasol ( أ ) sin ( س ) dan tak ( ت )
Fungsi utamanya:
لِطَلَبِ الْفِعْلِ = Fail mencari asal fiil dari maf’ul
Contoh : اَسْتَغْفِرُ اللَّهَ = Saya mohon ampun kepada Allah
2. إِفْعَوْعَلَ = Ditambah huruf hamzah ( أ ) ain ( ع ) dan wawu ( و )
Fungsi utamanya:
لِلْمُبَلَغَةِ = Melebih-lebihkan makna fiil
Contoh : اِحْدَوْدَبَ زَيْدٌ = Zaid sangat bongkok
3. إِفْعَالَّ = Ditambah huruf hamzah ( أ ) alif ( ا ) dan lam ( ل )
Fungsi utamanya:
لِلْمُبَالَغَةِ فِى الدُّخُوْلِ فِى الصِّفَةِ= Berlebihnya suatu sifat yang dimiliki fail
Contoh : اِصْفَارَّ الْمَوْزُ = Sangat kuning pisang itu
4. إِفْعَوَّلَ= Ditambah huruf hamzah ( أ ) dua wawu ( و )
Fungsi utamanya:
لِمُبَالَغَةِ اللاََّزِمِ= Berlebihnya makna fiil lazim
Contoh : اِخْرَوَّطَ شُعَاعُ الشَّمْشِ = Sorot matahari itu sangat tajam
V. EMPAT HURUF TIDAK MENDAPAT TAMBAHAN
Pada bab ini ada satu ( 1 ) wzan :
1. فَعْلَلَ = Huruf asli semua.
VI. EMPAT HURUF DITAMBAH SATU HURUF
Pada bab ini ada satu ( 1 ) :
1. تَفَعْلَلَ= Ditambah huruf tak ( ت )
Fungsi utamanya:
لِمُطَوَعَةِ فَعْلَلَ= Akibat dari wazan فَعْلَلَ
Contoh : دَخْرَجْتُ الْحَجَرَ فَتَدَخْرَجَ = Saya menggelindingkan batu. Maka menggelindinglah
VII. EMPAT HURUF DITAMBAH DUA HURUF
Pada bab ini ada dua ( 2 ) wazan :
1. إِفْعَنْلَلَ = Ditambah huruf hamzah ( أ ) dan nun ( ن )
Fungsi utamanya:
لِمُطَوَعَةِ فَعْلَلَ= Akibat dari wazan فَعْلَلَ
Contoh : حَرْجَمْتُ اْلإِبِلَ فَاحْرَنْجَمَ = Saya kumpulkan unta itu. Maka berkumpullah
2. إِفْعَلَلَّ= Ditambah huruf hamzah wasol ( أ ) dan huruf lam ( ل )
Fungsi utamanya:
لِمُبَلَغَةِ اللاَّزِم = Melebihkan makna fiil lazim (tidak membutuhkan maf’ul)
Contoh : إِقْشَعَرَّ الْجِلْدَ = Kulit itu sangat mengkerut
